SMP NEGERI 1 WONOGIRI

RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Gelar Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar di SMPN 1 Wonogiri

RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri pada Sabtu 25 Januari 2025 menggelar kegiatan sosialisasi tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Resusitasi Jantung Paru (RJP) di SMPN 1 Wonogiri. Acara ini dipandu oleh pembawa acara Betty Retno Wikaningtyas, S.Pd. berlangsung dari pukul 08.00 WIB. hingga 11.30 WIB., bertempat di bangsal sekolah diikuti oleh seluruh siswa dan guru. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada masyarakat, khususnya para siswa, tentang cara memberikan pertolongan pertama pada kondisi darurat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, dr. Adhi Dharma, M.M., Kepala Sekolah SMPN 1 Wonogiri, Drs. Suparno, M.Pd, serta beberapa dokter dan perawat dari RSUD. Dalam pembukaan acara, dr. Adi Dharma menyampaikan pentingnya edukasi semacam ini untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat medis.

“Kami berharap kegiatan ini mampu membekali para siswa SMPN 1 Wonogiri dengan keterampilan dasar yang bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Semakin banyak yang memahami dan terampil melakukan resusitasi jantung paru, semakin tinggi peluang keselamatan bagi korban serangan jantung maupun pingsan,” ujar dr. Adi Dharma dalam sambutannya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Wonogiri, Drs. Suparno, M.Pd. Beliau menyampaikan apresiasi terhadap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso yang telah memilih SMPN 1 Wonogiri sebagai tempat pelaksanaan sosialisasi. “Ilmu yang disampaikan hari ini sangat berharga. Kami berterima kasih atas perhatian dari pihak RSUD Wonogiri dalam memberikan edukasi kepada siswa-siswi kami,” ucapnya.

Setelah sesi sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi sosialisasi oleh tim dokter dan perawat dari RSUD Wonogiri. dr. Anton selaku pemateri menyampaikan langkah-langkah pemberian pertolongan pertama kepada orang yang pingsan serta teknik resusitasi jantung paru pada korban serangan jantung.

dr. Anton juga memperkenalkan layanan Mawas 119. Adapun Mawas adalah layanan penjemputan bagi masyarakat Wonogiri (prioritas warga yang tidak mampu) dalam kondisi sakit dan membutuhkan perawatan di rumah sakit itu. Area pelayanan Mawas sepanjang radius 10 kilometer.

Radius seluas itu mencakup empat kecamatan diantaranya Wonogiri Kota, Selogiri, Ngadirojo, dan Wuryantoro. “Mawas adalah singkatan dari Mapak Warga Sakit. Ada juga layanan konsultasi tentang sakit yang diderita warga tersebut,” kata beliau.

Tujuan dari Mawas 119 diantaranya lebih mendekatkan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat sekaligus membantu mereka yang membutuhkan sarana transportasi ke RSUD untuk dilakukan rawat inap.

Tidak hanya teori, peserta juga diajak untuk melakukan praktek langsung. Dengan bantuan alat peraga, para siswa dan guru mendapatkan pelatihan langsung mengenai pengecekan denyut nadi, posisi tangan, tekanan dada, dan teknik lainnya yang benar. Pelatihan ini dilakukan dengan pengawasan ketat dari tim medis untuk memastikan prosedur dilakukan dengan tepat.

Acara yang berlangsung selama lebih dari tiga jam ini ditutup dengan antusiasme tinggi dari peserta. Para siswa merasa senang dan mengaku mendapatkan banyak ilmu baru yang bermanfaat. “Para siswa jadi tahu apa yang harus dilakukan kalau ada teman atau orang lain yang tiba-tiba pingsan. Materi yang disampaikan sangat bermanfaat,” ujar pembina PMR Sugiyarto, S.Pd.,M.Pd..

Melalui kegiatan sosialisasi ini, RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso menunjukkan komitmennya dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk menciptakan masyarakat yang lebih tanggap dan peduli terhadap kesehatan dan keselamatan. (SNT)

 

 

 

Artikel Lainnya